Home

7 Fakta Penipuan Study Tour di Bandung: Sosok Pelaku yang Gondol Rp400 Juta hingga Respons Kang Emil

Tribunnews | 2 weeks ago

TRIBUNNEWS.COM - Kasus penipuan study tour yang menimpa pelajar SMAN 21 Bandung, viral di media sosial.

Kasus mulai menjadi bahan perbincangan saat para pelajar melakukan demo.

Video aksi protes karena gagal study tour itu pada akhirnya viral.

Seorang pelaku berhasil diamankan polisi dalam kasus ini.

Berikut fakta-fakta penipuan study tour di Bandung dirangkum dari TribunJabar.id, Jumat (26/5/2023):

xxx

1. Viral di media sosial

Kasus ini menjadi perhatian warganet setelah video suasana SMAN 21 Bandung setelah adanya pertemuan untuk membahas masalah study tour tersebar.

Video diunggah oleh sejumlah akun Instagram, seperti @infobandungkota pada Kamis (25/5/2023) kemarin.

Diinformasikan, pertemuan tersebut diikuti oleh orangtua siswa dan pihak sekolah guna membahas masalah study tour.

Para siswa juga sempat melakukan aksi demo karena masalah ini.

Terlihat dalam video ada pesan-pesan kecewa dari para siswa yang ditulis di selembar kain.

Hingga sekarang, video sudah ditonton lebih dari 28 ribu kali.

2. Siswa kecewa

Perwakilan siswa kelas 11 yang hendak berangkat study tour ini, Andhika mengaku dia bersama ratusan temannya merasa kecewa lantaran tak jadi pergi ke Yogyakarta.

Padahal, katanya, uang sudah masuk ke sekolah.

"Tapi, tiba-tiba semalam kami dikabarkan jika pergi ke Yogyakarta ini enggak jadi tanpa ada alasan yang jelas. Tadi juga ada rapat orangtua dan dengar-dengar uang yang sudah dibayarkan siswa ini dibawa pihak travel," ujarnya saat ditemui di lokasi, di SMAN 21 Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.

Andhika mengatakan, seharusnya mereka ini akan berangkat hari ini pukul 16.00 WIB. Dia pun menjelaskan, per siswanya membayar uang Rp 1,3 juta untuk pergi ke Yogyakarta.

"Rencana ke Yogyakarta itu sudah ada setelah lebaran. Dan per siswanya Rp 1,3 juta. Seminggu sebelum hari H sudah harus lunas semua. Siswa yang ikut dalam studi tour ini sebanyak 300 lebih siswa yang terdiri dari 11 kelas, yakni enam kelas IPA dan lima kelas IPS," ujarnya.

Para siswa yang merasa kecewa itu pun melakukan aksi unjuk rasa dengan damai pada pukul 10.00 WIB.

3. Lapor polisi

Ketua OSIS SMAN 21 Bandung, Fazha Raditya Gibran mengaku, pihak sekolah sudah melaporkan travel GTI ke Polsek Buahbatu.

Laporan tersebut diduga terkait penipuan dan penggelapan yang dilakukan pihak travel terhadap SMAN 21.

"Kita juga sudah lapor ke pihak kepolisian. Dan kata pihak kepolisian yang Polsek Buahbatu itu sedang diproses untuk melakukan pengecekan dan penangkapan pada pihak travel ini," ujar Fazha, di Jalan Moch Iskat, Pasirkaliki, Kota Bandung, Rabu (24/5/2023).

Sebelum membuat laporan Polisi, kata dia, pihak sekolah sempat mencoba menghubungi travel tersebut, namun tidak ada jawaban.

"Tidak bisa dikontak. Kita juga udah kontak ke travel lewat Instagram travel cuma tidak aktif," katanya.

4. Pelaku ditangkap

ICL, oknum pegawai travel yang membawa kabur uang study tour ratusan siswa SMAN 21 Kota Bandung ditangkap polisi, Kamis (25/5/2023) (TRIBUNJABAR.ID/NAZMI ABDURAHMAN)

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono mengatakan, pelaku seorang perempuan berinisial ICL, pegawai lepas di PT Grand Traveling Indonesia (GTI).

Pelaku diamankan pada Rabu 24 Mei 2023 malam di kawasan Cilengkrang, Kota Bandung.

"Rabu kemarin pukul 11 malam telah diamankan tersangka berinisial ICL, dugaan tersangka kasus penipuan uang travel yang direncanakan untuk kegiatan travel anak SMAN 21 ke Yogyakarta," ujar Budi, saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Kamis (25/5/2023).

Saat ini, kata dia, pelaku sedang menjalani pemeriksaan mendalam di Mapolrestabes Bandung.

"Nanti kita telusuri uangnya ke mana saja, motifnya apa, sehingga yang bersangkutan menggelapkan uang tersebut, tapi hasil pemeriksaan sementara yang bersangkutan mengaku uang tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi, tapi lebih detailnya nanti," katanya.

5. Acaman hukuman

Budi melanjutkan, pelaku terancam dijerat Pasal 372 dan 378 KUHPidana yang mengatur tentang penipuan serta penggelapan.

Pelaku pun diancam pidana di atas 5 tahun akibat perbuatannya.

"Yang pasti Pasalnya 372 dan 378, penggelapan sudah pasti, apakah nanti keterkaitan dengan yang lain, nanti setelah pemeriksaan," ujar Budi, di Mapolrestabes Bandung, Kamis (25/5/2023).

6. Sosok pelaku

Tour Manager Grand Traveling Indonesia (GTI), Jimmy Tanumihardja, memastikan bahwa oknum yang membawa kabur duit studi tour siswa SMAN 21 Kota Bandung, merupakan freelance marketing, bukan pegawai GTI.

"Itu marketing freelance. Bukan pegawai tetap," ujar Jimmy, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (25/5/2023).

Dikatakan Jimmy, sejak awal pihak sekolah diminta untuk membayarkan duit study tour ke rekening perusahaan, sesuai MoU diawal.

Namun, pihak sekolah malah membayarkan duit studi tour ke pribadi tour leader atau freelance marketing.

"Sekolahnya membayar uang ke tour leader. Keteledoran itu, kenapa pihak sekolah berani membayar uang ke tour leader. Sudah ada peraturan MoU bahwa harus ke rekening perusahaan," katanya.

Menurutnya, oknum freelance marketing yang diduga membawa kabur uang study tour senilai Rp 400 juta itu pun saling kenal dengan pihak sekolah.

"Dimana-mana, travel agen semua freelance tour leader. Memang sudah umum," katanya.

Pihak perusahaan, kata dia, mengaku baru menerima Rp. 10 juta sebagai down payment (DP) dari pihak sekolah.

Uang DP tersebut, akan dikembalikan setelah pihak sekolah membuat pernyataan bahwa travel tidak pernah menerima uang tersebut dan tidak memiliki sangkut paut terkait hal itu.

7. Respons Kang Emil

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (Tribunnews.com/Nitis Hawaroh   )

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pihak sekolah untuk bijak dan profesional dalam menyelenggarakan tur studi.

Hal ini dikatakan Ridwan Kamil saat menanggapi berbagai dinamika tur studi, dari mulai tur studi umrah yang viral sampai kasus penundaan tur studi di SMAN 21 Bandung.

Ridwan Kamil menegaskan bahwa tur studi masih diperlukan untuk pembelajaran sekolah.

Hanya saja jangan sampai memberatkan peserta didik dan orang tua, selain itu pengelolaannya harua dilakukan secara profesional.

"Namanya study tour, perlu-perlu saja, karena tidak semua ilmu itu didapat di kelas. Tapi biasanya berdinamika kalau tidak profesional. Satu, penyelenggaranya tidak jelas. Dua, niatnya mencari profit," kata Ridwan Kamil di Bandung, Kamis (25/5/2023).

Ridwan Kamil mengaku sering mengimbau sekolah yang akan menggelar tur studi agar hal itu diatur oleh panitia yang terdiri dari para siswa sendiri.

Dengan kata lain, tidak perlu memakai pihak ketiga yang terkadang membuat dinamika.

"Jadi kuncinya itu selama tidak memberatkan, karena harus kasihan juga dengan siswa yang tidak mampu. Misalkan siswa mampu study tour, yang siswa kurang mampunya enggak. Kan harus ada solusi, kalau enggak jadi minder kan siswanya," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ridwan Kamil Sebut Tur Studi Masih Diperlukan: Lebih Baik Panitia-nya adalah Siswa Sendiri , Oknum Travel yang Bawa Kabur Duit Studi Tour SMAN 21 Ternyata Freelance Marketing, Bukan Pegawai, dan  Ini Lho Tampang Pengembat Uang Study Tour SMAN 21 Bandung

(TribunJabar.id/Muhamad Nandri Prilatama/ Nazmi Abdurrahman/ Muhamad Syarif Abdussalam)

Lihat Sumber

  • 0

  • 0

Rekomendasi Artikel

Bantah Nikita Mirzani Blokir Akses Komunikasi dengan Anaknya, Aspri Nyai Marahi Lolly: Sejak Kapan?

TribunBanten

7 Zodiak Paling Suka Mengalah, Sabar dan Tidak Ingin Punya Masalah

Popbela.com

Naby Keita Resmi Bergabung ke Werder Bremen

REPUBLIKA.ID

5 Zodiak Beruntung 9 Juni 2023, Pisces Bisa Taklukkan Rintangan

IDN Times

Ribut di Mobil, Mahasiswi Jadi Mayat, Pelakunya Guru Les Jasad Dibungkus Koper Dibuang ke Jurang

TribunMedan

Tulis komentar...