TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Pemerintah pusat melalui Menteri Kesehatan RI berencana melakukan vaksin Covid-19 dosis keempat untuk tenaga kesehatan.
Namun Pemprov DKI Jakarta kini masih fokus merampungkan dosis tiga atau booster.
“Kami masih fokus di vaksinasi ketiga ya, kan (realisasi) baru kurang lebih 50 persen ya,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria usai menghadiri pernikahan putri Anies Baswedan di Candi Bentar, Ancol, Jakarta Utara pada Jumat (29/7/2022) malam.
Ariza mengatakan, pemerintah daerah terus berupa mengakselerasi program vaksinasi dosis ketiga di lapangan. Caranya, memperbanyak sentra vaksinasi dengan berkolaborasi bersama ragam pemangku kepentingan di Jakarta.
“Itu terus kami tingkatkan dan kuncinya tidak lain adalah pertama laksanakan prokes secara patuh, taat, bijaksana dan tanggung jawab. Kemudian juga percepatan pelaksanaan vaksinasi ketiga,” katanya.
Menurutnya, program vaksinasi diadakan untuk menekan tingkat kematian (fatality) yang disebabkan oleh virus corona.
Program ini juga untuk menyikapi potensi tingginya kasus Covid-19, karena pandemi telah membuat perekonomian terpuruk akibat adanya pembatasan interaksi dan mobilitas masyarakat.
Meski kasus naik, namun pemerintah daerah masih menerapkan sistem pembelajaran tatap muka (PTM). Bahkan Satgas Covid-19 DKI Jakarta rutin melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PTM di sekolah.
“Kalau evaluasi ya setiap saat kami evaluasi sesuai dengan jenjang tingkatannya per bulan, dua minggu dan ada yang per hari,” ucap mantan anggota DPR RI Fraksi Gerindra ini.
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo aturan wajib vaksinasi booster untuk masuk tempat umum yang mulai diberlakukan mulai Minggu (17/7/2022). Menurutnya, sekarang Pemprov bertugas menggenjot kembali angka vaksinasi Covid-19 booster di DKI Jakarta.
“Persentase masyarakat yang sudah mendapatkan booster terhadap penerima vaksin kedua di Jakarta masih kurang dari setengah,” ujarnya.
Anggara mengatakan, realisasi vaksin booster baru mencapai 4,2 juta jiwa, hingga Minggu (17/7/2022) lalu. Angka ini masih rendah, karena total penerima vaksin kedua menyentuh 10,7 juta jiwa.
“Saat booster jadi kewajiban, capaian harian vaksinasi ketiga harus ditingkatkan,” ujar Anggara yang juga menjadi Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta ini.
Menurutnya, jika hal ini gagal dilakukan Pemprov DKI, mobilitas masyarakat akan terhambat dan berdampak pada pemulihan ekonomi. Jangan sampai masyarakat diwajibkan booster tapi sulit mencari tempat vaksinasinya.
“Kasihan masyarakat akan terhambat mobilitasnya dan berdampak pada ekonomi yang mulai bangkit pasca pandemi. Solusinya bisa kerja sama dengan tempat-tempat umum agar warga yang belum vaksin bisa langsung vaksin di tempat,” katanya.