Bekasi, IDN Times - Klenteng Hok Lay Kiong yang berlokasi di Jalan Kenari 1, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi telah melakukan persiapan jelang Imlek 2023.
Perayan Imlek yang jatuh pada Minggu (22/1/2023) disebut juga dengan Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili.
Ketua Yayasan Klenteng Hok Lay Kiong, Ronny Hermawan mengatakan, persiapan Imlek sudah dilakukan sejak Minggu (15/1) lalu.
"Kemarin tanggal 15 kita melaksanakan kegiatan bersih-bersih di Klenteng, terutama bersih-bersih altar, patung Dewa Dewi, semua dibersihkan," kata Ronny kepada wartawan, Rabu (18/1/2023).
1. Membersihkan patung Dewa Dewi
Dia juga menjelaskan, pembersihan seisi Klenteng dilakukan oleh petugas Klenteng bekerjasama dengan puluhan umat secara sukarelawan.
"Yang bersihkan adalah umat-umat semuanya dipimpin oleh kepala klenteng pak Benny. Dibersihkan semuanya gotong-royong dengan penuh rasa syukur, syahdu dan sakral, karena acaranya sakral juga," jelasnya.
Dia juga mengatakan, pihaknya juga telah membersihkan patung Dewa Dewi dengan menggunakan kembang. "Pasca bersih bersih itu patung juga dimandikan dengan air kembang semuanya. Sudah bersih dan dikeringkan," katanya.
2. 1.200 lampion terpasang
Selain membersihkan Klenteng, pihaknya juga memasang 1.200 lampion yang merupakan sumbangan dari umat.
"Lampion ini yang terpasang merupakan lampion sumbangan dari umat, sumbangan lampion tersebut nantinya akan ditulis namanya (penyumbang)," jelas Ronny.
"Jadi ada 1.200-an lah bisa lebih (lampion) tergantung umat yang nanti akan menyumbang. Ada juga yang sumbang lilin, nanti lilin dipasang di Klenteng," tambahnya.
3. Umat Klenteng sudah tidak ada batasan
Nantinya, lanjut Ronny, pada saat perayaan Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili di Klenteng Hok Lay Kiong tidak ada lagi pembatasan pengunjung seperti tahun sebelumnya. Dia juga memprediksi, sebanyak 3.000 umat datang ke Klenteng Hok Lay Kiong, Kota Bekasi.
"Tapi yang sudah-sudah ada 3.000 orang yang datang ke sini. Karena kita buka dari pagi sampai jam 12 malam. Maka tidak akan ada kerumunan karena waktunya panjang dan datangnya bergiliran," jelasnya.