TRIBUN-MEDAN.com - Kabar duka datang dari aktivis, Lieus Sungkharisma.
Aktivis berdarah Tionghoa ini meninggal dunia pada pada Selasa (24/1/2023).
Kabar duka meninggalnya Lieus Sungkharisma ini disampaikan oleh Ketua GP Mania, Immanuel Ebenezer, melalui Instagram pribadinya @immanuelebenezer.
"Selamat jalan sahabatku RIP," tulis @immanuelebenezer pada keterangan unggahannya itu.
Kabarnya, pemilik nama asli Li Xue Ciung itu meninggal dunia lantaran sakit jantung yang dideritanya.
Lieus Sungkharisma sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Pondok Indah, Jalan Boulevard Bintaro Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.
Ucapan duka turut diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.
Melalui cuitan Twitternya @fadlizon, Wakil Ketua Umum Gerindra tersebut menyampaikan ucapan belasungkawa.
"Selamat jalan Bro Lieus Sungkharisma, aktivis yg berani bicara n bersikap. Sungguh sedih n merasa kehilangan," tulis Fadli Zon.
Tak hanya itu, Fadli Zon juga mengenang awal perkenalannya dengan Lieus Sungkharisma pada cuitan Twitternya itu.
"Sy mengenalnya sejak 1992, ketika alm menjadi Ketum Gemabudhi. RIP Bro Lieus," lanjutnya.
Selain Fadli Zon, penyanyi sekaligus penulis lagu Ahmad Dhani juga menyampaikan ucapan dukanya melalui instagram pribadinya.
"SELAMAT JALAN PEJUANG DEMOKRASI! LONG LIVE PARA PEJUANG!!!," tulis @ahmaddhaniofficial.
Sebagai informasi, Lieus Sungkharisma merupakan aktivis sosial Indonesia.
Aktivis kelahiran Cianjur, 11 Oktober 1959 tersebut pernah menduduki berbagai jabatan strategis di organisasi maupun partai politik.
Pada 1985, Lieus Sungkharisma pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (Parti) dan Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabuddhi).
Kemudian pada tahun 1986, beliau terpilih menjadi Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) periode 1986-1991 dan Ketua Perhimpunan Pengusaha Tionghoa DKI Jakarta.
Tak hanya itu, aktivis keturunan Tionghoa itu juga pernah menjadi Ketua DPP Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) dan DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Terakhir, beliau pernah menduduki posisi sebagai Ketua Umum Multi Culture Society, sekaligus menjadi Wakil Presiden The World Peace Committee.
Dalam perjalanan politiknya, Lieus Sungkharisma pernah ditangkap Polda Metro Jaya pada Mei 2019 atas dugaan menyebarkan berita bohong dan makar.
Kasus penyebaran dugaan berita bohong dan tuduhan makar yang menjerat Lieus berawal dari laporan seorang wiraswasta bernama Eman Soleman.
Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/B/0441/V/2019/BARESKRIM pada 7 Mei 2019.
Tak lama setelah penangkapannya, pengacara Lieus Sungkharisma mengajukan permohonan penundaan penahanan terhadap kliennya pada 3 Juni 2019.
Permintaan penangguhan penahanan itu pun dikabulkan Polda Metro Jaya.
(cr31/tribun-medan.com)