Jakarta, IDN Times - Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi bakal mengunjungi Indonesia dan akan diterima oleh Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5/2023).
Pejabat yang akan mendamping Raisi, antara lain Wakil Presiden Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Menteri Luar Negeri, Menteri Informasi dan Teknologi Komunikasi, Menteri Perminyakan serta sejumlah Wakil Menteri dan Pimpinan lembaga pemerintah.
1. Kunjungan terakhir Presiden Iran pada 2015
Dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Senin (22/5/2023), kunjungan terakhir Presiden Iran ke Indonesia dilakukan pada pada 23-24 April 2015.
Kala itu, jabatan presiden masih dipegang oleh Hassan Rouhani menghadiri Peringatan 50 Tahun Konferensi Asia - Afrika. Sementara itu, Jokowi berkunjung ke Iran pada 14 Desember 2016.
2. Rencana kunjungan Raisi ke Indonesia
Sementara itu, Raisi dijadwalkan akan meletakkan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, di Jakarta sebelum melakukan pertemuan bilateral dengan Jokowi di Bogor.
Selanjutnya, Raisi juga diagendakan pertemuan dengan Ketua DPR RI dan Ketua MPR RI serta berkunjung ke Masjid Istiqlal.
Dalam kunjungan ini akan disepakati beberapa perjanjian yang penting dalam pemajuan hubungan bilateral Indonesia dan Iran, antara lain beberapa Memorandum of Understanding terutama di bidang ekonomi dan juga penanganan narkotika.
3. Ebrahim Raisi menjabat sejak 2021
Ebrahim Raisi terpilih menjadi presiden Iran sejak Juni 2021. Ebrahim merupakan seorang hakim tertinggi di Iran dan disebut memiliki pandangan ultra konservatif.
Dia disebut-sebut sebagai tokoh yang disukai oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, dan digadang-gadang akan menjadi pengganti Ali Khamenei.
Ebrahim, saat ini berada di bawah sanksi Amerika Serikat (AS) dan disebut memiliki kaitan dengan eksekusi sejumlah tahanan politik di masa lalu.