Home

ARISAN Bodong Bikin Ibu di Gowa Stres, Duit Rp 5 Miliar Amblas, Jual Mobil Demi Talangi Uang Member

TribunStyle | 1 week ago

TRIBUNSTYLE.COM - Nasib tak mengenakkan harus dialami seorang wanita asal Gowa, Sulawesi Selatan yang tertipu arisan bodong.

Nahdah, kehilangan uangnya mencapai Rp 5 miliar akibat investasi bodong berkedok arisan online.

Semua barang berharganya, mulai dari perhiasan hingga mobil terpaksa ia jual demi menalangi uang para membernya.

Seperti apa kejadian lengkapnya?

Ilustrasi wanita di Gowa kehilangan Rp 5 miliar akibat arisan bodong (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Nahdah Ramadhani, warga Desa Taeng, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, harus menanggung kerugian besar akibat tertipu investasi bodong berkedok arisan online.

Kerugian yang dideritanya mencapai sekitar Rp5 miliar.

Menurut Nahdah, awalnya dia dikenalkan rekannya Andi Cuang kepada seorang wanita bernama Ariani.

Namun, kepercayaan Nahdah kepada Ariani malah dimanfaatkan dengan kejahatan.

"Saya kenal Ariani lewat Andi Cuang, setelah itu Ariani ini pun meminta masuk ke member arisan saya yang ril," ujarnya di Warkop Sija, Jl Masjid Raya, Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, pada Senin (18/9/2023).

Pada awalnya, Nahdah memasukkan Ariani sebagai member dalam arisan online yang dia miliki.

Namun, Ariani kemudian mengajak Nahdah untuk terlibat dalam investasi penjualan arisan online yang ternyata merupakan investasi bodong.

"Awalnya dia jual orang kejaksaan bahwa dia memiliki arisan di situ atau yang ditawarkan ke saya. Setelah itu, bulan November 2022 saya bertansaksi dengan Ariani," katanya.

Korban arisan bodong di Gowa lapor polisi

Investasi ini berjalan mulus pada awalnya dan melibatkan sekitar 43 member lain yang juga tergabung dalam arisan Nahdah.

Namun, pada 6 Maret 2023, investasi arisan yang dijalankan oleh Ariani tiba-tiba mandek.

Nahdah kemudian meminta penjelasan kepada Ariani tentang alasan mandeknya investasi tersebut.

Namun, Ariani malah memaksa Nahdah untuk mencari orang lain yang mau bergabung atau menarik uang mereka, dengan ancaman bahwa jika tidak, uang yang sudah diinvestasikan sekitar Rp3,8 miliar akan hilang dan tak bisa dikembalikan.

"Saya takut sebagai pemilik grup arisan ini, jadi saya mencoba menjual atau mengajak orang lain bergabung, dan setelah itu ada sekitar tambahan Rp 1 miliar," ungkapnya.

Ada 43 member dari berbagai daerah yang menjadi korban.

Masing-masing member menanamkan modal sekitar Rp4 juta dengan janji pengembalian dalam waktu dua minggu sebesar Rp5 juta.

Bahkan, ada yang berinvestasi hingga ratusan juta rupiah, seperti salah satu member yang menyetor Rp100 juta dan dijanjikan pengembalian Rp150 juta dalam sebulan.

Nahdah juga mengungkapkan bahwa dia diminta untuk menalangi masalah ketika investasi tersebut mengalami kendala pada bulan Maret.

Dia mengeluarkan sekitar Rp 1,2 miliar untuk menalangi 43 member dalam grup arisan tersebut.

Ariani berjanji akan mengembalikan uang tersebut pada akhir Maret 2023, tetapi tidak ada pengembalian yang terjadi sampai saat ini.

Lebih lanjut, Nahdah mengatakan bahwa dia dipaksa oleh Ariani untuk mencari orang lain dengan ancaman bahwa jika dia tidak menuruti permintaan tersebut, uang para korban tidak akan dikembalikan.

Selain itu, Ariani juga menjual nama sebuah perusahaan yang terlibat dalam skema arisan.

Namun, setelah dilakukan pengecekan, perusahaan yang dimaksud membantah adanya dana sebesar Rp3,8 miliar yang diklaim oleh Ariani.

Setelah menyadari bahwa dia telah ditipu, Nahdah mencoba untuk berbicara baik-baik dengan Ariani untuk mengembalikan uangnya dan uang para member.

Namun, Ariani tidak menunjukkan itikad baik.

Ilustrasi Arisan Bodong (wartakota)

Nahdah akhirnya memutuskan untuk melaporkan kasus investasi arisan bodong ini kepada Polda Sulawesi Selatan pada 12 Mei 2023.

Namun, hingga saat ini, belum ada kejelasan dari pihak penyidik terkait laporan tersebut.

Nahdah menjelaskan bahwa skema investasi arisan bodong ini tidak memiliki batas waktu yang jelas.

Semua aturan ditentukan oleh Ariani, mulai dari jumlah investasi hingga tingkat pengembalian.

Nahdah tidak pernah melihat adanya anggota lain dalam grup ini dan komunikasi hanya berlangsung melalui pesan pribadi.

"Dari 43 member ini, saya telah mengganti uang sekitar 40 orang karena tiga orang member lainnya juga melaporkan kasus serupa. Saya bahkan menjual perhiasan dan dua mobil untuk menutupi kerugian sekitar Rp 1,2 miliar," ungkapnya.

Nahdah mengatakan bahwa pertemuan terakhirnya dengan Ariani terjadi pada bulan Maret saat investasi arisan bodong tersebut mengalami masalah.

Meskipun demikian, Nahdah masih mempercayai Ariani pada saat itu.

Namun, setelah mengalami penipuan, Nahdah memutuskan untuk mengambil langkah hukum.

"Saya berharap pelaku, saudari Ariani, ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya terhadap saya dan member lainnya. Kerugian total mencapai Rp3,8 miliar ditambah biaya yang sudah saya keluarkan sekitar Rp 1,2 miliar, sehingga total mencapai Rp5 miliar," pungkasnya.

Kasus Serupa - Tertipu Arisan Online, Puluhan Emak-emak di Brebes Gruduk Kantor Polisi, Kerugian Rp1 Miliar Lebih!

Penipuan berkedok arisan online memakan korban puluhan emak-emak di Brebes.

Para korban langsung geruduk kantor polisi untuk menuntut keadilan.

Menderita kerugian mencapai miliaran rupiah, para korban menuntut terduga pelaku diproses hukum.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Sejumlah warga korban arisan online dari Kecamatan Kersana dan Tanjung mendatangi Markas Polres Brebes untuk menuntut keadilan, Rabu (2/8/2023). (Kompas.com/ Tresno Setiadi)

Puluhan emak-emak dan mama muda di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang menjadi korban arisan bodong mendatangi Markas Polres Brebes, Rabu (2/8/2023).

Mereka yang berasal dari Kecamatan Kersana dan Tanjung mengaku menjadi korban penipuan online oleh terduga pelaku DP dengan kerugian mencapai miliaran rupiah.

Korban menuntut terduga pelaku diproses hukum.

Salah satu korban, Tri Andri Astuti (28) warga Desa Jagapura, Kecamatan Kersana mengaku tertipu hingga belasan juta rupiah setelah awalnya tergiur keuntungan arisan online.

"Sistemnya saya transfer sampai empat kali. Total Rp 12.800.000," kata Tri, didampingi korban lainnya, Sriyani (28) di Markas Polres Brebes, Rabu (2/8/2023).

Tri mengatakan, awalnya terduga pelaku menjaring calon korbannya melalu media sosial Facebook.

Hingga kemudian informasinya tersebar di antara warga lainnya.

"Awalnya saya tahu dari Facebook.

Kami memang tergiur karena menjanjikan keuntungan lebih.

Tapi, nyatanya tidak, bahkan uang kami tidak kembali," kata Tri.

Tri berharap, ada keadilan dan terduga pelaku bisa diproses hukum.

Atau paling tidak ada pengembalian penuh uang milik para korban.

"Kami korbannya sudah banyak.

Namun, dia pelaku enak-enakan saja di luar.

Kalau hari ini menjanjikan ada pengembalian uang, makanya kami juga berbondong-bondong ke Polres kalau benar ada mediasi," pungkas Tri.

Ilustrasi penipuan uang. (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Kuasa hukum warga, Harto Banjar Nahor SH mengatakan, ada sekitar 300 orang yang diduga menjadi korban penipuan arisan bodong secara online oleh terduga pelaku DP.

"Terduga pelaku inisial DP.

Kami menanyakan kelanjutan kasusnya.

Karena sejak Mei 2023 pelaku tidak ada status apapun dari polisi," kata Harto.

Harto menyebut, sejak kasus itu mencuat dan diadukan ke Polres Brebes, belum ada perkembangan signifikan.

Sempat dijanjikan ada mediasi untuk pengembalian kerugian dari terduga pelaku namun belum terealisasi.

"Kalau tidak hukumnya akan bagaimana.

Karena korban ini banyak sekali, 300-an orang.

Korban banyak tapi prosesnya belum jelas, maka kita kejar.

Korban rugi mulai dari Rp 1,8 juta dan paling banyak Rp 60 juta.

Total sekitar Rp 1 miliar lebih," pungkas Harto.

Wakil Kepala Polres Brebes Kompol Arwansa membenarkan adanya laporan dugaan penipuan arisan online.

"Saat ini sedang ditangani Satreskrim," kata Arwansa.

Arwansa menyebut pihaknya sedang melakukan pendalaman untuk mengungkap kasus itu.

"Pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan korban.

Perkembangan selanjutnya nanti akan disampaikan lebih lanjut," pungkas Arwansa.

Diolah dari artikel di Tribun-Timur.com dan KOMPAS.com

Baca artikel lainnya terkait berita kriminal

Lihat Sumber

  • 0

  • 0

Rekomendasi Artikel

Zidane Segera Comeback, Merapat ke Raksasa Prancis?

IDN Times

Michael Gambon Sang Dumbledore di Film Harry Potter Meninggal Dunia dalam Usia 82 Tahun Usai Sakit Pneumonia

Liputan6

1

Peringatan Dini BMKG Cuaca NTT Hari Ini 29 September 2023, Cerah - Cerawah Berawan, Waspada Karhutla

PosKupang

Merasa Jakarta Lebih Panas? Ternyata Ini Penyebabnya...

Kompas.com

2

Kisah Haru Dek Ifan Penjual Cobek, Bahu Kurusnya Sampai Miring Pikul Dagangan, Netizen Buka Donasi

TribunJateng

Tulis komentar...