TRIBUNNEWS.COM - Dewi Perssik mangkir dari agenda mediasi, pedangdut Saipul Jamil menilai sang mantan tidak kooperatif.

Perseteruan antara Saipul Jamil dan mantan istrinya, Dewi Perssik kian memanas.

Saipul Jamil diketahui telah melaporkan Dewi Perssik ke Polda Metro Jaya atas kasus dugaan pencemaran nama baik.

Agenda mediasi kasus tersebut pun telah digelar pada Senin (18/9/2023).

Namun Dewi Perssik diketahui mangkir dari agenda tersebut.

Saipul Jamil pun menilai Dewi Perssik tidak kooperatif menjalani proses hukum dalam menghadapi laporannya.

"Tentunya pihak Polda juga akan menilai, artinya mereka ini yang tidak kooperatif, saya kooperatif kalau dipanggil dateng," kata Saipul Jamil dikutip dari YouTube Cumi-cumi, Selasa (19/9/2023).

Mediasi tersebut digelar dengan tujuan menjembatani perseteruan antara Saipul Jamil dan Dewi Perssik agar bisa berdamai.

"Polda menjembatani, kali aja masih bisa berdamai, masih bisa diperbaiki. Tapi mereka (Dewi Perssik) tidak kooperatif," terangnya.

Menurut pria yang baru saja mengubah namanya menjadi King Saipul Jamil itu pihak kepolisian akan memberi dua kali kesempatan untuk mediasi bersama Dewi Perssik.

"Tadi sempet nanya berapa kali kami diberi ruang untuk mediasi, dua kali," bebernya.

Pada agenda mediasi kedua nantinya, pemilik goyang gergaji itu diharapkan bisa memenuhi panggilan.

"Yang terakhir dia nggak bisa ngumpet-ngumpet datengnya, nggak boleh."

"Mungkin kemarin pas dia dipanggil Polda ngumpet-ngumpet datengnya, menurut saya takut atau malu," tembaknya.

Menurut Saipul Jamil selama ini mantan istrinya itu seolah kebal hukum.

"Karena dia selalu mengcover dirinya itu seolah-olah manusia yang kebal hukum. Ternyata laporan kami diterima," bebernya.

Di sisi lain, Saipul Jamil mengaku ingin memberi efek jera pada Dewi Perssik dengan menyeret sang mantan istri ke jalur hukum.

"Yang jelas di sini saya melakukan ini untuk memberikan efek jera supaya nggak ada lagi artis atau siapa pun yang arogansi, baik di media sosial atau di dunia nyata sombong mengecilkan orang lain," ungkapnya.

Ia menginginkan hal tersebut juga menjadi pelajaran untuk orang lain.

Terlebih untuk bisa bijak dalam menggunakan sosial media.

"Mudah-mudahan ini menjadi momen baik supaya ke depannya siapa pun tidak boleh sembarangan menggunakan media sosial dengan semaunya tanpa melihat kanan kiri," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Gabriella/Ifan Risky)