Ustaz Yahya Waloni kembali membuat pernyataan mengejutkan. Kali ini, pendakwah yang dikenal keras tersebut mengatakan, kitab suci penganut Kristen, yakni Bibel atau Alkitab hanya sekadar dongeng yang berisi kisah-kisah tahayul. Itulah mengapa, dia yang pernah menjadi pendeta memilih tidak mempercayainya.
Dilansir dari video berjudul ‘Ust. Yahya Waloni Didoakan Mati 50 Pendeta, Apa yang Terjadi?’ di saluran Youtube Termometer Islam, dia pertama-tama bicara mengenai Alquran yang dipercaya mampu menjawab banyak persoalan. Tak lama setelahnya, dia kemudian membandingkannya dengan Alkitab.
“Alquran itu bersifat hudallinnas, berlaku bagi semua manusia. Sedangkan Bibel (Alkitab) Kristen ini dongeng tambah tahayul sama dengan omong kosong. Makanya di situ ada Matius, Markus, Lukas, Stefanus, Tetanus, Spirtus, Cap Tikus,” ujarnya, dikutip Selasa 23 Februari 2021.
Baca Lainnya
Yahya Waloni sadar ucapannya itu terdengar kontroversial dan terlalu berani. Namun, jika ada pihak tak senang dan berniat melaporkannya ke polisi, dia mengaku tak gentar. Sebab, menurutnya, apa yang dia katakan merupakan suatu kebenaran.
“Laporkan saya bila perlu ke Bareskrim Polri. Ini (apa yang dikatakan) bukan cuma penistaan, tapi penghancuran. Saya buka di depan publik, ini (Alkitab) palsu semua. Ini yang justru mengislamkan saya. Ini isinya data-data kebohongan kitab,” tegasnya.
Lebih jauh, Yahya Waloni menjelaskan, Alkitab tidak sejalan dengan prinsip sains atau ilmu pengetahuan. Bukan hanya itu, pendakwah yang kerap berapi-api itu berpendapat, Alquran yang menurutnya sudah benar saja sering disalahpahami, apalagi Alkitab.
'); }else{ document.write(''); }
“Artinya begini, Alquran yang sudah benar saja masih ada orang Islam yang salah (memahaminya). Apalagi (kitab) orang Kristen,” ucapnya.
Yahya Waloni pertanyakan teori yang termuat di Alkitab
Setelah bertahun-tahun menelaahnya, Yahya Waloni berkesimpulan, teori yang termuat di Alkitab hampir semuanya sungsang alias terbalik. Sehingga, dengan demikian, keasliannya patut dipertanyakan.
“Ini teorinya sungsang (terbalik) semua. Teorinya tidak jelas, fakta historisnya kabur,” terangnya.
Berkat penjelasan tersebut, dia meyakini, orang pintar pasti memeluk agama Islam. Bahkan, jika ada umat Kristen yang membedah isi kitabnya, dan menemukan kekeliruan, kata dia, mereka pasti memutuskan pindah agama seperti dirinya.
“Orang kalau udah pinter, pasti masuk Islam. Yakin saya, 1000 persen. Makanya kalau ada orang kafir mau bantah kita, jangan bantah Alquran. Alquran bukan kitab pembanding. Yuk, pelajari bibelmu, kitabmu, insya Allah kamu qualified dengan pemahaman kitabmu, kamu bakal dekat dengan Islam,” tuturnya.
Ustaz Yahya Waloni dulunya pendeta
Diketahui, Ustaz Yahya Waloni merupakan penceramah kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 50 tahun silam. Dia mengaku, bahwa dirinya merupakan mantan pendeta sebelum akhirnya memeluk agama Islam.
Dilansir dari RRI, dia memiliki nama lahir Yopie Waloni. Namun, dia kemudian menggantinya menjadi Muhammad Yahya Waloni
Kendati demikian, Yahya Waloni lebih senang disebut mukhtadin ketimbang mualaf. Sebab, dalam bahasa Arab, kata mualaf memiliki arti ‘orang yang dibujuk hatinya’. Sementara dia mengaku tak dibujuk, melainkan mendapat petunjuk Illahi.
“Ya, saya seorang mukhtadin. Saya sengaja tidak mengatakan kata mualaf. Kenapa? Karena mualaf dalam Kamus Bahasa Arab adalah orang yang dibujuk hatinya. Saya bukan mualaf. Mayyahdillah fahuwal mukhtadin. Wamayudhli fa ula ikahumul khasirun. Barang siapa kata Allah yang diberi petunjuk maka dia adalah orang-orang yang mendapat petunjuk Al-mukhtadin.”
“Karena saya dan istri bersama tiga orang anak tidak ada yang bujuk, maka Saya menolak kata muallaf. Saya bukan mualaf, Saya mukhtadin,” kata dia.
loading...